Aku cuma berbagi cerita tentang apa yang aku dapatkan dan pengalaman aku yang aku terima saat tes di SMA Negeri Sumatera Selatan/Sampoera Academy.
Aku tau tentang sma sampoerna sudah sangat lama,sejak pertama kali di buka kalo tidak salah saat tahun 2009 lalu. Dari saat itu, aku memutuskan untuk masuk kesana. Apabila tidak ada kerjaan saat ngenet sesekali aku mencari info tentang sma ini. Jujur aku sangat tertarik sekali bersekolah disana.
Saat di sekolah pun, aku sering cerita tentang kemauanku untuk masuk kesana. Hingga akhirnya,aku mendaftar kesana. Berikut cerita dan kronologis perjuanganku :D.CEKIDOT!!
Suatu malam aku sedang browing di internet ternyata SMAN SUMSEL buka pendaftaran. Malam itu langsung aku download aplikasinya. Besoknya saat pulang sekolah, aku print lembaran-lembaran itu di warnet dekat sekolah.
Setelah sekitar beberapa minggu,saat semua telah rampung dan diisi dengan benar. Aku mengumpulkan aplikasi itu ke BLPT bersama seorang teman yaitu,M.Idham Rafiqi. Setelah pulang sekolah, kami berdua langsung pergi ke BLPT untuk mengumpulkannya. Memang saat perjalanan menuju kesana tidak ada masalah,namun ketika hendak pulang kami kesulitan mencari bis,hampir setengah jam baru ada sebuah bis jurusan plaju. Itupun kami harus berdesak-desakan apalagi jarak antara Jalan Basuki Rahmat sampai kerumah kami sangat jauh dan lama.
Beberapa hari sebelum,kami mengumpulkan aplikasi,beberapa siswa Sampoerna bersosialisasi kesekolah,termasuk alumni saya,Rina Rismalia dan temannya yang juga masuk ke kelas saya,Friska. Saat kedatangan mereka,menambah senang dan semangatnya saya untuk bergabung dengan mereka.
Setelah terkumpul aplikasi itu, waktunya menungu dan menunggu. Akhirnya penantianpun tiba. Di bulan Maret tanggal 25 jam 12 siang saat ibu pulang dari pasar. Dia member suatu kabar yang indah, aku terharu mendengar bahwa aku lulus tahap pertama. Walaupun tahap awal, aku sudah sangat senang. Tapi aku juga kesian dengan nasib temen sekolahku yang juga mendaftar kesana. Dari 21 yang mendaftar hanya aku dan Raikha Khairunissa yang lulus di tahap 1.Langsung karena kegirangan,aku ambil wudu dan sholat Dzuhur dan berdoa untuk meminta hasil yang memuaskan dan bisa diterima disana.
Tanggal 28 adalah hari untukku tes disana dan aku harus tiba di BLPT tanggal 27 selambat-lambatnya jam 4 sore. Namun banyak yang mempersulit hal ini yang menurutku sangat menderitakan diriku. Dan pada beberapa hari itu,banyak kegiatan yang harus aku ikuti:
1. Senin, ujian sekolah
2. Tes kenaikan tingkat ditempat les (Aku gak mau sia-sia aku les karena uang yg diberikan ortu sgt berguna apalgi ortu mencari uang dgn susah payah)
3. Disuruh guru untuk hadir di sekolah hari minggu untuk mengambil nilai ujian praktek penjas karena ada yg belum tuntas. Namun di hari jumat aku sudah berkonsultasi dgn Bapak ybs. Alhamdulilah bisa J
Apalagi tanggal 28 Maret itu adalah ujian sekolahku. Tau,kalau senin mau tes, dihari sabtu saat pembersihan sekolah ketika semua sudah pulang. Aku menyempatkan untuk menghadap ke kepala SMP Negeri 15 Palembang guna meminta izin mengikuti Ujian Sekolah susulan.
Aku : Maaf, Pak sebelumnya. Karena aku besok mau tes di SMA Sampoerna. Aku minta izin dari Ujian Sekolah besok,bagaimana Pak?
Kepsek : nah,cakmano besok ujian sekolah. Ujian sekolah penting mempengaruhi kelulusan. Percuma kw tes kesano kalu idak lulus SMP.
Aku: (Cuma ngangguk’’ be)
Kepsek: ado nomor telepon yang biso dihubungi dak? Cuboke dulu
Aku: ado pak,ini nah,sekian sekian sekian
Pak kepsek kemudian nelpon panitia seleksi itu,percakapan yang aku denger kayak ini:
Kepsek: halo, ini panitia seleksi sma sampoerna?
Org itu: halo,iya
Kepsek:ini dari SMP Negeri 15 Palembang. Kami ni cak ini anak kami ada 2 org yg tes disitu tpi besok tuh ujian sekolah serentak sekota Palembang.
Org itu: Oh ya Pak. Tadi jg byk yang hubungi kesini kayak itu. Sekarang lagi dirapatkan masalh itu.
Kepsek:kira-kira bisa tidak diundur karena ujian itu penting sekali.
Org itu: begini saja pak, nanti anaknya (saya dan Raika) datang dulu ke sana,registrasi dan ngelapor. Kami usahakan Pak.
Maka,dari itu aku dan Raika disuruh pegi ke BLPT pagi-pagi hanya untuk registrasi dan melapor untuk izin disana. Inilah ceritanya:
Setelah dari sekolah aku menuju tempat les jalan kaki untuk meminta izin juga. Namun sangat disayangkan tes tidak ada susulan dan terpaksa aku harus mengikuti 4 tes sekaligus yaitu :Writing,TOEIK,Grammar dan Listening dari jam 11 siang sampai jam 3 sore.
Malam itu, langsung aku sms Raika suapaya dia datang ke Sampoerna sekitar pukul 8 untuk meminta izin. Malamnya aku tidak bisa tidur memikirkan tentang apa yang akan terjadi besok. Mungkin aku teserang penyakit darah tinggi karena hal yang aku hadapi sangat memusingkan kepalaku.
Dan keesokan harinya, sekitar jam 7 aku langsung keluar rumah untuk pergi kesana sendirian. Jujur juga, kartu pelajar aku juga hilang padahal itu syarat yang harus aku bawa. Sebelum aku pergi ke BLPT aku sempatkan membawa kartu pelajar adikku supaya aku bisa men-scan hal itu
Sampai disana,pintunya masuk masih ditutup Cuma pintu keluar yang terbuka. Hanya ada seorang ibu dan anaknya disana yang menyambutku. Ternyata anaknya juga tes di Sampoerna. Kami berkenalan dan berbincang-bincang. Namanya Dimas, dari Muara Enim. Dan ternyata dia adalah sepupu ketua Osis SMPN 15, Tri Handayani. Tidak beberapa lama,datanglah si Raikha Khairunissa bersama ayahnya dengan mengendarai motor. Namun tidak ada petugas dari sekolah itu,hanya ada seorang satpam yang berjaga untuk mengantarkan ke asrama dan dia tidak tau apa-apa. Kami hanya bisa menunggu dan menunggu dan sedikit demi sedikit anak-anak yang ingin tes berdatangan.
Namun waktu terus berlalu,dan mengaharuskan aku meninggalkan BLPT dan meminta tolong kepada ayahnya Raika mengurusinya.. Karena aku tidak tau dimana warnet yang dekat disana. Aku pun melanglang ke Plaju sekalian untuk langsung ketempat les. Jam menunjukkan pukul setengah 10. Setelah menyebrang jalan, aku menunggu bis arah plaju hampir setngah jam aku menunggu baru ada satu bis dan di dalam bi situ telah berjubel banyak orang. Terpaksa aku harus masuk daripada semuanya hilang begitu saja. Jam 10 kurang beberapa menit aku tiba di warnet yang aku tuju namun warnet itu tutup.
Akhirnya aku mencari warnet yang lain. Sekitar beratus-ratus meter aku jalan, aku baru menemukan warnet. Tapi kesulitan tetap terjadi. Penjaga warnet itu tidak bisa mengedit untuk membuat kartu pelajar. Dengan cepat aku ambil mouse yang dipegang aku edit sendiri. Sekitar 15 menit baru selesai dan diprint,namun belum di vinil. Langsung aku cari tempat fotocopy namun tidak ada tempat fotocopy disana. Daripada membuang waktu, langsung aku menuju tempat les untuk mengikuti tes.
Setelah tes pertama kan ada waktu yang tersisa, aku gunakan waktu itu untuk pergi ke tempat fotocopy. Aku cari dengan berjalan kaki dan akhirnya ada sebuah tempat fotocopy,jarak antara fotocopy itu dengan tempat aku les kira-kira sejauh stgh kilometer. Dan disitu aku sangat kecewa karena penjaganya lagi keluar dan hanya ada temannya saja.
Sakit hati saya,dan tanpa harapan saya balik arah dan tes lagi. Setelah tes, aku pulang kerumah , aku beresin barang-barangku dan diperjalanana, aku sempatkan ke tempat fotocopy, akhirnya Alhamdulilah ada dan kartu pelajar aku divinil. Waktu sudah pukul 3 lewat 15 menit sedangkan aku harus sampai di sana selambat-lambatnya pukul 4 sore. Tiba disana jam 4 lewat 11 menit. Setelah registrasi dan diantar oleh kakak-kakak yang sekolah disana, aku masuk kamar dan langsung teller. Memang aku tidak sempat sarapan apalagi makan siang. Kemudian aku sms Raika dan bertanya tentang hal izin tadi, ternyata ayahnya sudah kasih surat izin ke sekolah untuk izin dari ujian sekolah bukan tes di SA.
Banyak sekali cerita saat aku tes di SMA Negeri Sumatera Selatan/Sampoerna Academy walaupun sebentar, aku merasakan kehangatan dan kebersamaan di sana. Aku tidur dan menghuni kamar 1 asramanya. Disana ada 7 teman lainnya. Mereka adalah: Dimas,Reno,Tri,Diwa,Feri,Ramses,dan Benediktus. Aku tidur di ranjang paling ujung deket jendela.
Malam pertama disana, kami dikumpulin di Hall. Dan mulailah acara pembukaan. Setelah itu,kami santap malam bersama. Selesai,kembali ke kamar masing-masing dan waktunya untuk shalat isya. Di kamar,teman-teman sibuk belajar untuk persiapan tes besok. Tidak mau kalah, aku pun belajar. Terjadi percakapan ringan antara kami dikamar.
Besok harinya setelah bangun pagi-pagi kami shalat subuh berjamaah di masjid komplek BLPT. Kami sarapan bersama dan disana mulailah keakraban aku dengan yang lainnya. Pagi itu sebelum kami begegas untuk Psikotes kami dikumpulkan di Hall untuk persiapan. Jam 9 kami diantar oleh kakak-kakak yang sekolah disana menuju ruang tes. Aku tes di ruang 1 .seruangan sama: Raika, Alma, Hafiz, Pipit, Dira, Sri, Agus, dll. Kira-kira jam 12 kami selesai tes dan menuju ke Hall lagi. Kemudian makan siang dan sholat Dzuhur.
Lalu kamipun kembali ke ruangan masing-masing untuk TPA(Tes Potensi Akademi). Tes akademi yang diuji Cuma 2 pelajaran yaitu matematika dan bahasa inggris. Hampir semua teman-teman yang tes berpendapat sama kalau biasanya yang susah itu matematika ternyata yang menyiksa itu bahasa inggrisnya.
Selesai kembali lagi ke hall dan persiapan untuk Talent Show malamnya. Setelah dipilih-pilih, akhirnya aku masuk grup 10 terdapat 18 orang disana antar lain: Putra Abimayu, Alma Madina, Duano, dll (aku tidak tau nama temen-temen yang lain>>maaf ya L ). Di grup 10 itu kami dimandorin oleh kak Fikri dan diawasi oleh Bu Indri. Di grup 10 tidak ada ketua, semuanya bebas berkarya. Disitu aku ngusulin untuk membuat drama musical dengan mengambil tema “Perjuangan untuk masuk ke SMA Negeri Sumatera Selatan”. Aku mengusulkan itu karena aku teringat dengan apa yang aku lakukan saat hari minggu itu. Alhamdulilah usulku diterima dan kami mulai berdikusi dan berdebat memikirkan apa yang kami rencanakan. Namun sampai jam 5 sore , grup kami belum rampung dalam menyelesaikan drama itu. Hingga akhirnya semuanya terjadi dengan banyak sekali improvisasi.
Jam 7 sudah mulai, waktunya kami kembali ke hall dan bersiap memulai pentas kami. Karena kami kelompok 10 pastinya kami tampil terakhir sekali. Di malam itu juga terjadi hal yang membuat aku menderita. Tiba-tiba aku sakit perut dan mungkin penyakit mahgku kambuh. Kira-kira setengah jam aku kembali dan berbaring di kamar. Alhamdulilah,akhirnya sudah meringan dan saya bisa tampil bersama teman-teman. Kami tampil apa adaya, aku senang kami tampil dengan hal yang membuat orang lain tertawa dan menikmatinya. Tingkah konyolpun terkeluar dari seorang teman yang mungil,si Duano. Kejadian aneh terjadi lagi, si Alma hanya bisa mengambil kursi sebagai koper. Akhir cerita kami semua,bernyanyi “kepompong” sama-sama.
Itu yang membuat aku sangat merasakan kehangatan saat tes di SA dan grup 10. Setelah tampil kami diberi tepuk tangan yang meriah. Kemudian waktu penilaian kami termasuk yang terbaik namun karena guru yang mendukung Cuma satu dan guru itu pun pembimbing kami terpaksa kami harus megakui keunggulan dari grup 1. Tapi gak apa yang penting adalah kebersamaan dan kehangatan di grup 10 J.
Jam setngah 10 ,semua selesai dan kami kembali ke kamar masing-masing untuk istirahat. Dan dari malam itu aku benar-benar merasakan apa itu artinya kebersamaan dan persaudaraan. Rasanya ingin sekali aku tidur kembali di kmar 1 itu. Karena memang itu malam terakhir aku disana, besok aku harus pulang dari sana.
Besoknya tanggal 29 Maret 2011, aku mengikuti tes wawancara dan diskusi panel. Sebelum mendapat gilliran wawancara, aku dan temen-teman yang lain sangat terhibur dengan games yang diberikan oleh Committee dan bule-bule itu hehe..
Aku wawancara diruang 2 dan urutan kedua. Pas tes ini, aku sangat menikmati dak relaks sekali. Aku senang bisa berbincang-bincang dengan tokoh-tokoh yang mewawancaraiku. Pokoknya tidak ada beban untuk mengungkapkan hal-hal yang ada dalam benakku.
Selesai tes, aku diajak ke ruang tunggu. Disana , kami menyaksikan berbagai video kakak-kakak yang sekolah disana. Saat melihat hal itu, sangat menambah keinginan dan semangat untuk bersekolah disana.
Beberapa saat kemudian, aku dipanggil lagi dan kembali keruangan untuk diskusi panel. Kami yang seruangan itu diberi 1 topik untuk didiskusikan yaitu masalah jejaring sosial. Akhirnya kami selesai berdiskusi dalam waktu 15 menit karena memang kami berlima sudah memiliki kesepakatan.
Kami kembali ke ruang tunggu dan bersiap untuk pulang. Sumpah, aku belum berkeinginan untuk meninggalkan kehangatan dan kebersamaan itu. Rasanya belum srek dihatii untuk berpisah dgn teman-teman yang luar biasa.
Inilah momen-momen yang aku selalu aku kenang. Meskipun aku tidak diterima di SMA Negeri Sumatera Selatan/Sampoerna Academy, aku tetap bangga bisa kenal dengan temen-teman yang luar biasa yang tes disana. Aku yakin dan aku tetap berusaha meskipun impianku gagal. Allah pasti memberikan jalan yang terbaik untukku.
Nb: aku saat sampai dirumah, aku ketinggalan sepatuku di kamar 1 dan akhirnya aku harus kembali kesana beberapa hari kemudian.
Terima Kasih untuk guru-guru disana,staf-stafnya,dan orang-orang yang bersedia datang kerumah.
Terima kasih kepada kakak-kakak yang selama ini mau berkenalan dan berkomunikasi dengan aku dan membantu saat proses seleksi khususnya kak Suryadi J
Terima kasih sebesar-besarnya untuk seluruh temen-teman yang tes disana.
Terima kasih juga untuk temen-teman di SMP Negeri 15 Palembang yang telah memberikan dukungan dan semangat untukku.
Terima Kasih kepada Bpk Kepsek dan guru-guru SMP Negeri 15 Palembang
Dan lain (aku tdk bisa sebutin satu-persatu,panjang bener)
SELAMAT BUAT YANG DITERIMA,JANGAN SOMBONG
BUAT YANG BELUM BERUNTUNG,JANGAN KECEWE KARENA SAYA YAKIN KITA AKAN DIPILIHKAN JALAN TERBAIK KARENA AKAN SELALU ADA HIKMAH DARI HAL INI.