Part 1. THANK YO MY BELOVED PENCIL :*
Suatu hari yang cerah, aku mengikuti tes seleksi untuk menjadi siswa SMP Negeri 15 Palembang. Aku tes di ruang 6 (kalau tidak salah). Sehari sebelumnya aku bersama teman-teman SD yang akan tes ke SMPN 15 datang kesana dan melihat dimana tempat yang akan menjadi ruang saat kami tes nanti. Namun, saat kami sedang asyik menikmati dan melihat-lihat ruangan-ruangan disana, kami lantas di usir oleh satpam disana. Satpamnya waktu itu sangar sama kami sampai-sampai berteriak kencang dan membentak kami dengan kasar. Kami pun langsung kabur…………
.Kala itu aku duduk di barisan paling ujung nomor 2 dari depan di bagian kanan. Disebelahku, seorang anak perempuan yang masih lugu dan sedikit cuek dan memiliki porsi badan yang lumayan lebih alias gemuk.
Hari itu adalah hari yang penting dan bersejarah bagiku, karena hari itu adalah penentuan suapaya aku bisa masuk di SMP Negeri 15 Palembang,sekolah yang telah aku idolakan sejak kelas 3 D karena sejak saat itu,SMPN 15 sudah terlihat bagus dan disiplin.
Biasanya, ketika hendak menghadapi tes atau ujian,setiap orang pastinya mempersiapkan segalanya misalnya alat-alat tulis seperti pensil 2B,penghapus,peruncing,penggaris computer,dan bahkan papan ujian atau meraka telah belajar semaksimal mungkin. Berbeda dengan diriku, saat itu aku hanya membawa sebuah pensil 2B berukuran sedang untuk mengisi bulatan-bulatan di lembar jawaban komputer.
Tes pun ,dimulai,dengan santai dan tenang aku mengisi bulatan-bulatan di lembar jawaban komputer dengan menjawab soal-soal yang diberikan. Tes itu terdiri dari 100 soal yang meliputi pelajaran Bahasa Indonesia,Matematika,dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Setelah beberapa soal ku periksa,tenyata ada yang salah dan harus ku hapus. Tetapi,lantaran aku tidak membawa apa-apa, aku memberanikan diri untuk meminjam kepada teman sebelahku. Dengan malu-malu aku pun meminjam penghapus kepadanya J hehehe…
Waktu terus berjalanan, pengawas pun akhirnya mengumumkan bahwa waktu tinggal 10 menit lagi. Karena masih banyak soal yang belum terselesesaikan,aku mencari cara untuk mengisinya salah satu cara adalah melirik ke temen sebelah (belum kenal sudah berani nyontek hhehe#JANGAN DITIRU). Aku salin beberapa jawaban di LJKnya, tanpa aku sadari pengawas selalu mengarahkan pandangannya kepada kami sambil senyum-senyum ringan. Tapi aku tidak perduli aku lanjutkan sampai selesai.
Namun sayang,waktu tinggal 5 menit lagi. Yang sangat menjengkelkan, temen di samping aku itu, menghapus jawaban yang ku contek setelah dia periksa lagi. Huh, rasanya ingin aku sobekkan lembar jawabannya. SHIT!
Waktu pun habis, aku harus pasrah dengan hasilnya tapi yang aku contek Cuma sedikit kok hanya 5 soal atau lebih lah yang pasti sedikit itu tetap mempengaruhi dalam peringkat bukan lulus/tidaknya :p
Tapi aku tetap harus tawakal kepada Allah seperti ibuku yang rajin mendoakan aku, sampai-sampai rela sholat tahajud untuk kesuksesaan diriku.
OoooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooO
Pastinya setiap tes pasti ada hasil yang diumumkan. Nah untuk tes aku yang itu diumumkan lewa internet. Tapi untuk mengetahui hasilnya aku mendapatkan kesulitan. Maklum,saat itu aku masih gaptek dan asing dengan yang namanya komputer ataupun internet. Zaman itu, belum zamanya facebook atau twitter atau apalah seperti sekarang ini.
Pagi-pagi aku kesekolah(SD Negeri 97 Palembang) beharap dapat pengumuman dari sana tapi yang ada hanyalah teman-temanku yang mengantri di warnet di dekat sekolah. Mereka bersama salah satu orang tua mereka ke warnet untuk mengetahui hasil pengumuman. Karena aku waktu itu masih berfikir bahwa ke warnet itu mahal dan tidak mengerti caranya. Aku pulang dengan hampa.
Sekitar jam 9 pagi, tanteku menelpon, kali ini beliau bersama anaknya lagi berada di pasar. Dia bertanya tentang hasil pengumuman masuk smp. Singkat cerita aku dibantunya sekaligus mencari informasi tentang anaknya yang tes di SMP Negeri 7 Palembang.
Sesampainya mereka dirumahku,tante berkata seperti ini : “Jangan kecil hati Gan,mungkin Allah memilihkan sekolah yang lebih baik untukmu”.
Langsung hati ini berdebar dan tidak tahu ara. Tapi aku tetap tidak percaya. Aku tahu tante memang sering bercanda. Namun aku juga merasa sedih kala itu, aku Cuma pasrah saja dan tidak tahu harus berbuat apa.
Tapi setelah, aku melihat sebuah kertas biasa yang diambil dari internet. Aku terkagum-kagum dan tidak percaya semua itu. Di kertas itu kira-kira berisikan seperti ini :
Nama : Argan Diki Perdana
Nomor PSB : (sekian sekian sekian>aku lupa)
Peringkat :1/525
Hari itu sangat luar bisa , aku sangat bersyukur kepada Allah SWT. Dari hari itu, aku bersemangat menjalani hari-hariku. Tidak terasa aku sudah menjadi siswa SMP Negeri 15 Palembang. :D
Harapanku dan niatku di 15 nanti aku kan menjadi yang terbaik. Itu ucapku sebagai janji karena telah menjadi siswa SMP N 15 J
Namun dibalik itu semua, terima kasih pensil yang butut ,tanpamu aku tidak akan berarti seperti sekarang dan terima kasih Ya Allah karena Engkau telah menurukan rezekimu lewat pensil itu. Dan terima kasih juga kepada Nia Destiana,teman disampingku J